SIM, Kunci Kehormatan
Welcome friends Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for SIM, Kunci Kehormatan | SIM, Kunci Kehormatan I believe | SIM, Kunci Kehormatan can give you inspiration and more others benefit
[6]Narkoba: 921.695 Pelajar-Mahasiswa Jadi Pecandu. (www.wartapedia.com) diakses pada 30 April 2012.
We have been providing the best information about SIM, Kunci Kehormatan For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
my favorite writing for SIM, Kunci Kehormatan | SIM, Kunci Kehormatan I believe | SIM, Kunci Kehormatan can give you inspiration and more others benefit
Narkoba telah menjadi wabah terbesar dan paling mengancam dunia di era globalisasi ini. Menurut data dari PBB, di tahun 1997 terjadi perdagangan ilegal yang mengkomoditaskan narkoba sekitar 10% dari total perdagangan dunia[1], padahal dunia telah memiliki international drugs control regime yang didirikan berdasarkan konsensus dari aktor negara[2] yang kemunculannya sudah terlihat semenjak rintisan Konvensi Opium Den Haag di awal abad ke-20[3], yang kemudian pelaksanaannya sulit dilepaskan dari dominasi politik Amerika Serikat dalam pembuatan tiga konvensi utama pengaturan narkotika dunia[4] paska Perang Dunia II.
Negara Timur yang santun seperti Indonesia pun tak luput dari ancaman bahaya narkoba yang semakin menyebar seiring berjalannya waktu. Tiap tahun pecandu narkoba di Indonesia terus meningkat. BNN melaporkan pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang[5]. Aparatur negara yang mengemban tugas memutus mata rantai peredaran narkotika di Indonesia malah ikut terjun di dalam lembah hitam ini. Berdasarkan data tahun 2011, dari 10 kasus narkoba yang ditangani pihak kepolisian, ada sebanyak 227 oknum anggota Polri terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Selain itu, generasi muda harapan bangsa ikut menjadi sasaran ganasnya narkoba. Hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar mencapai 4,7 persen dari jumlah pelajar dan mahasiswa atau sekitar 921.695 orang. Sedangkan jumlah pecandu narkoba di Indonesia yang mendapatkan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia, berdasarkan data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tahun 2010 sebanyak 17.734 orang[6]. Inilah gambaran degradasi moral dan spiritual bangsa Indonesia. mulai dari pemuda hingga orang dewasa telah menjadi pecandu narkoba. Paradigma orang Indonesia telah beralih kepada hal yang negatif dan destruktif. Setiap menghadapi problematika kehidupan selalu diselesaikan dengan cara yang merusak diri dan merugikan negeri. Kalau seperti ini, apa bisa negara kita terbebas dari narkoba pada tahun 2015?. Jawabannya ada pada kepekaan nurani setiap pribadi di negeri ini.
Ayolah kawan, mari kita tanamkan pada diri kita untuk hidup sehat tanpa narkoba. Semua orang pasti tahu bahaya narkoba, obat setan yang menawarkan kenikmatan di awal sekaligus mengantarkan pecandunya pada kematian. Jika narkoba dibiarkan bergerak bebas di muka bumi ini, kehancuran akan menghampiri bumi pertiwi. Hidup sehat adalah dambaan setiap orang karena kesehatan adalah indikator kemakmuran suatu bangsa. Kita dapat melihat bangsa-bangsa yang miskin, jelasnya terlihat pada masyarakatnya kehidupan yang jauh dari kata sehat bahkan lebih condong ke arah kehidupan yang jorok, kotor, dan kumuh. Oleh karenanya sudah menjadi kewajiban kita semua untuk mengawal kehidupan bangsa Indonesia yang sehat sehingga negara akan memiliki harkat dan martabat. Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang sehat jasmani dan rohani. Kuncinya adalah Intelektual yang diimbangi dengan nilai luhur moral dan spiritual. Ketiganya saling terkait sehingga membentuk triple helix yang saling menguatkan dan dapat kita sebut sebagai trio SIM (Spiritual, Intelektual, Moral). Sadarlah wahai bangsaku! Negara kita adalah negara berkembang yang sangat membutuhkan perjuangan demi tercapainya tujuan dan impian termasuk perjuangan melawan narkoba. Mari kita jadikan bangsa ini ketagihan akan kemajuan bukan pada zat adiktif yang manipulatif. Semua impian pasti dilandasi tekad kuat dengan tindakan yang cepat. Perangi narkoba!! Jangan sekali-kali mendekati narkoba atau MATI SIA-SIA.
[1] Cornelius Friesendorf, US Foreign and the War on Drugs: Displacing the Cocain and Heroin Industry, (London: Routledge, 2007), hlm. 7.
[2] Julia Boxton, The Political Economy Narcotics: Production, Consumption, and Global Market, (London: Zed Books, 2006), hlm. 100.
[4] Cornelius Friesendorf, US Foreign and the War on Drugs: Displacing the Cocain and Heroin Industry,op. cit., hlm.10.
[6]Narkoba: 921.695 Pelajar-Mahasiswa Jadi Pecandu. (www.wartapedia.com) diakses pada 30 April 2012.
We have been providing the best information about SIM, Kunci Kehormatan For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
Comments
Post a Comment