Retorika Kota
Welcome friends Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for Retorika Kota | Retorika Kota I believe | Retorika Kota can give you inspiration and more others benefit
We have been providing the best information about Retorika Kota For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
my favorite writing for Retorika Kota | Retorika Kota I believe | Retorika Kota can give you inspiration and more others benefit
Beberapa
waktu lalu, ada seorang mahasiswa yang menulis bahwa selain ada 3 R (reduce, reuse, recycle), ada juga R satu
lagi, yaitu regenerasi. Namun, sebenarnya ada satu R lagi yang paling penting
untuk diperhatikan. R ini adalah retorika. Mengapa dikatakan retorika?.
Urbanisasi kota tidak akan terjadi kalau tidak ada retorika yang membius
orang-orang desa untuk berbondong ke kota. Retorika didefinisikan sebagai rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan
dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo). Intinya
terletak pada rayuan yang terkesan manipulatif dan mengada-ada. Tipu daya yang
menceritakan kompetitifnya kehidupan kota inilah yang telah membuat tak kurang
dari 50.000 orang tiap tahunnya untuk hijrah ke kota terutama Jakarta.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, angka
urbanisasi berturut setiap tahunnya yaitu 124.427 orang (2006), 109.627 orang
(2007), 88.473 orang (2008), 69.554 orang (2009), 59. 215 orang (2010) dan
51.875 orang (2011). Meski, melihat trend-nya yang menurun tetapi kita harus
tetap perhatikan bahwa mayoritas dari kaum urban ini adalah petani di desanya.
Pertanian yang semakin terpuruk bukan hanya karena
kondisi lahan dan alam yang memburuk. Melainkan efek domino dari urbanisasi
juga menjadi salah satu penyebabnya. Pertanian Indonesia dinilai kurang
menjanjikan bila dibandingkan pekerjaan di kota. Padahal, petani pun akan lebih
sejahtera jika dapat mengelola pertanian mereka dengan baik. Oleh karenanya
diperlukan suatu sinergisitas antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat
agar tidak terjadi eksodus penduduk khususnya petani yang berlebihan ke kota.
Otonomi daerah yang selama ini berjalan perlu ditingkatkan kembali efektif dan
efisiensi pelaksanaannya untuk lebih mengembangkan potensi daerah
masing-masing. Petani harus tetap mengurus ladang kehidupannya di desa karena
pangan Indonesia sangat bergantung pada pertanian. Kalau tidak segera diatasi
masalah pangan ini, bukan tidak mungkin kelaparan akan terjadi dimana-mana.
Ironisnya, mayoritas kaum urban yang berharap mendapatkan penghidupan yang
baik, malah menjadi kaum marjinal di kota besar. Ayolah petani, kalian harapan
pangan Indonesia. Mari bersama mengurus pangan karena pangan adalah urusan
HIDUP atau MATI.
We have been providing the best information about Retorika Kota For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
Comments
Post a Comment