HATI, ITULAH JAWABANNYA
Welcome friends Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for HATI, ITULAH JAWABANNYA | HATI, ITULAH JAWABANNYA I believe | HATI, ITULAH JAWABANNYA can give you inspiration and more others benefit
We have been providing the best information about HATI, ITULAH JAWABANNYA For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
my favorite writing for HATI, ITULAH JAWABANNYA | HATI, ITULAH JAWABANNYA I believe | HATI, ITULAH JAWABANNYA can give you inspiration and more others benefit
“Sebaik-baiknya umat adalah orang
yang bermanfaat bagi orang lain”, begitulah bunyi salah satu hadits Rasulullah
SAW. Hadits ini menjelaskan secara tersirat bahwa umat yang terbaik adalah
orang yang peduli terhadap masyarakat sekitarnya dengan pengabdian sebagai
wujud konkretnya. Kepedulian bukan hanya terhadap masyarakatnya melainkan
lingkungan tempat tinggal kita pun termasuk dalam konteks social awareness yang sebenarnya. Melihat kondisi alam yang semakin
buruk, iklim yang tak menentu, suhu yang semakin ekstrim, belum lagi ditambah
kondisi moral dan finansial bangsa kita yang semakin hari makin terpuruk
sehingga semakin bermunculan kaum marjinal yang terpinggirkan. Kepedulian
sosial menjadi barang yang mutlak diperlukan untuk mengangkat harkat dan
martabat negara tercinta, Indonesia.
Meraih kejayaan bangsa tidaklah
mudah karena diperlukan rasa saling memiliki dan menghargai tanah air tercinta
ini. Kepedulian terhadap sesama adalah pemicu dan pemacu terciptanya kehidupan
yang madani, damai, dan mandiri. Semakin tinggi jiwa sosial masyarakat suatu
bangsa, semakin tinggi pula persentase harapan kemakmuran suatu bangsa. Cara
untuk mengoptimalkan diri kepedulian sosial kita terhadap sesama sangatlah
banyak. Bila kita seorang jutawan, berikanlah sedikit harta untuk orang yang membutuhkan. Sebaliknya,
jika kita hanyalah orang miskin nan minus harta, berikanlah sumbangsih tenaga
dan pikiran kita kepada lingkungan sekitar kita. Namun terkadang pengoptimalan
suatu kepekaan sosial hanya disempitkan dan diukur berdasarkan materi. Padahal
meningkatkan kepedulian sosial haruslah dilandasi oleh niat yang tulus. So, apa sebenarnya kunci dari kepedulian
sosial ini?. Jawabannya adalah hati karena kepedulian berawal dari hati nurani
yang sejati.
Hati memiliki kekuatan yang besar.
Kebersihan hati berbanding lurus dengan kemaksimalan suatu pengabdian sedangkan
kerusakan hati sama dengan kesengsaraan rakyat yang ditambahkan penderitaan
rakyat. Sungguh ironis, bila melihat degradasi moral yang terjadi pada bangsa
ini. Realita sosial memperlihatkan banyak orang yang tega mengambil hak rakyat
melalui korupsi yang keji. Mereka bukanlah orang yang miskin ataupun bodoh.
Namun mereka adalah orang yang kaya nan pintar tetapi sangat miskin akan moral
dan harga diri. Orang seperti inilah yang akan melanggengkan kemiskinan di
Indonesia dengan jurang pemisah antara ‘si kaya’ dan ‘si miskin’ yang begitu
curam.
Hati, inilah pernyataan yang paling
sesuai bila membicarakan pengoptimalan kepekaan sosial. Dengan hati, seseorang
dapat merasakan kepedihan hati orang lain, kepedihan berantai yang seolah tiada
putusnya dan keperihan hati yang selalu dicabik oleh ketidakadilan yang sungguh
tak manusiawi. Di luar sana, sering kita saksikan orang makan dengan santainya
dan penuh keserakahan. Di sisi lain, saudaranya harus membanting tulang bahkan
mengemis hanya demi sesuap nasi. Namun tidak sedikit pula orang kaya yang
peduli akan negaranya. Mereka
berbondong-bondong dan berlomba-lomba memberikan bantuan kepada ‘si miskin’. Sayangnya,
kebanyakan bantuan ini tidak dilandasi keikhlasan hati dan sering kali hanya
digunakan sebatas strategi politik strategis bengis yang telah membutakan
nurani orang di negeri ini. Tujuan
mereka hanya satu,yakni mencari simpati
dan partisipasi tanpa mempedulikan rasa empati pada problematika sosial di
negeri ini. Bagi mereka tahta adalah segalanya dan kesengsaraan rakyat adalah side effect utama.
Kepedulian sosial yang optimal
haruslah dimulai sejak dini, mulai dari hal yang mikro hingga sesuatu yang
makro. Peka secara sosial senantiasa hidup berdampingan dengan peka secara
finansial. Kebanyakan orang sering mengalami gejolak finansial di dalam hatinya
ketika memberikan pertolongan kepada sesama. Di dalam batinnya selalu
berkecamuk pertanyaan ikhlas atau tidak, sampai hitungan detail terhadap
sesuatu yang telah diberikan. Musuh maya berupa goncangan hati inilah yang
selalu menyerang dan menguji keteguhan hati kita. Godaan dan hiasan dunia nan
mempesona tanpa kenal lelah berusaha melawan ketulusan hati kita. Terkadang
ujian hati datang silih berganti tiada henti. Angin kenikmatan begitu sulit
untuk kita lawan. Memang benar kata pepatah “monyet jatuh dari pohon bukan
karena angin kencang tetapi angin sepoi nan tenang”. Hal ini mengisyaratkan
bahwa ujian kesenangan lebih sulit ditaklukkan daripada ujian kesusahan.
Buktinya, orang yang tidak memiliki harta yang berlebih malah mempunyai jiwa
sosial yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang bergelimang harta.
Social
awareness terhadap lingkungan
sekitar haruslah dimulai sekarang atau tidak untuk selamanya. It’s now or never. Tomorrow will be too late
(Elvis Presley). Ingatlah kawan, fitrah kita adalah makhluk sosial yang
memiliki intuisi untuk berkelompok dan pastinya memerlukan bantuan orang lain.
Kehidupan ibarat sebuah roda, kadang di atas, kadang di bawah. It’s okay, jika sekarang kita adalah
orang kaya yang seolah tak perlu bantuan orang lain. Tetapi, coba kita pikirkan
ketika berada di posisi bawah, pasti kita akan merengek dan baru menyadari
pentingnya sesuatu yang bernama kepekaan sosial. Bayangkan kita di posisi
orang-orang yang membutuhkan belas kasihan dari saudaranya. Bagaimana juga
rasanya menjadi pekerja keras dengan ganjaran upah yang tidak sesuai dengan
banyaknya keringat yang telah dikeluarkan hanya demi menjaga kepulan asap
dapur. Lihatlah ke bawah agar kalian bisa bersyukur karena Allah SWT telah
menjanjikan tambahan rezeki sebagai efek rasa syukur kita. Perjuangan tidak
harus dengan berperang tetapi semangat berperanglah yang diperlukan untuk perjuangan
mengabdikan diri dalam masyarakat. Hati tulus, hidup mulus, negarapun akan
menjadi bagus. Di kala kita membantu tancapkanlah prinsip, kita senang, mereka
tenang, dan negara akan gemilang. Perjuangan bukan berarti harus mati tetapi
perjuangan sejati dilandasi rasa kepedulian sosial yang tinggi, bergelora, dan
berapi-api. Jadikan pengabdian berazaskan kepekaan sosial sebagai muara
juangmu. Jadilah umat terbaik dengan kemannfaatan bagi sesama yang besar. Tetap
semangat dan jaga ketulusan hati. Hidup senang tak harus punya uang melainkan
hidup senang, hatipun harus tenang. Do
the best, for the best, and be the best.
Nama : M.
Nizam Mustaqim
Departemen
/ Fakultas : TIN / FATETA
We have been providing the best information about HATI, ITULAH JAWABANNYA For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
Comments
Post a Comment