HATI, ITULAH JAWABANNYA

Welcome friends  Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for HATI, ITULAH JAWABANNYA | HATI, ITULAH JAWABANNYA I believe | HATI, ITULAH JAWABANNYA can give you inspiration and more others benefit


            “Sebaik-baiknya umat adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain”, begitulah bunyi salah satu hadits Rasulullah SAW. Hadits ini menjelaskan secara tersirat bahwa umat yang terbaik adalah orang yang peduli terhadap masyarakat sekitarnya dengan pengabdian sebagai wujud konkretnya. Kepedulian bukan hanya terhadap masyarakatnya melainkan lingkungan tempat tinggal kita pun termasuk dalam konteks social awareness yang sebenarnya. Melihat kondisi alam yang semakin buruk, iklim yang tak menentu, suhu yang semakin ekstrim, belum lagi ditambah kondisi moral dan finansial bangsa kita yang semakin hari makin terpuruk sehingga semakin bermunculan kaum marjinal yang terpinggirkan. Kepedulian sosial menjadi barang yang mutlak diperlukan untuk mengangkat harkat dan martabat negara tercinta, Indonesia.
            Meraih kejayaan bangsa tidaklah mudah karena diperlukan rasa saling memiliki dan menghargai tanah air tercinta ini. Kepedulian terhadap sesama adalah pemicu dan pemacu terciptanya kehidupan yang madani, damai, dan mandiri. Semakin tinggi jiwa sosial masyarakat suatu bangsa, semakin tinggi pula persentase harapan kemakmuran suatu bangsa. Cara untuk mengoptimalkan diri kepedulian sosial kita terhadap sesama sangatlah banyak. Bila kita seorang jutawan, berikanlah sedikit harta  untuk orang yang membutuhkan. Sebaliknya, jika kita hanyalah orang miskin nan minus harta, berikanlah sumbangsih tenaga dan pikiran kita kepada lingkungan sekitar kita. Namun terkadang pengoptimalan suatu kepekaan sosial hanya disempitkan dan diukur berdasarkan materi. Padahal meningkatkan kepedulian sosial haruslah dilandasi oleh niat yang tulus. So, apa sebenarnya kunci dari kepedulian sosial ini?. Jawabannya adalah hati karena kepedulian berawal dari hati nurani yang sejati.
            Hati memiliki kekuatan yang besar. Kebersihan hati berbanding lurus dengan kemaksimalan suatu pengabdian sedangkan kerusakan hati sama dengan kesengsaraan rakyat yang ditambahkan penderitaan rakyat. Sungguh ironis, bila melihat degradasi moral yang terjadi pada bangsa ini. Realita sosial memperlihatkan banyak orang yang tega mengambil hak rakyat melalui korupsi yang keji. Mereka bukanlah orang yang miskin ataupun bodoh. Namun mereka adalah orang yang kaya nan pintar tetapi sangat miskin akan moral dan harga diri. Orang seperti inilah yang akan melanggengkan kemiskinan di Indonesia dengan jurang pemisah antara ‘si kaya’ dan ‘si miskin’ yang begitu curam.
            Hati, inilah pernyataan yang paling sesuai bila membicarakan pengoptimalan kepekaan sosial. Dengan hati, seseorang dapat merasakan kepedihan hati orang lain, kepedihan berantai yang seolah tiada putusnya dan keperihan hati yang selalu dicabik oleh ketidakadilan yang sungguh tak manusiawi. Di luar sana, sering kita saksikan orang makan dengan santainya dan penuh keserakahan. Di sisi lain, saudaranya harus membanting tulang bahkan mengemis hanya demi sesuap nasi. Namun tidak sedikit pula orang kaya yang peduli  akan negaranya. Mereka berbondong-bondong dan berlomba-lomba memberikan bantuan kepada ‘si miskin’. Sayangnya, kebanyakan bantuan ini tidak dilandasi keikhlasan hati dan sering kali hanya digunakan sebatas strategi politik strategis bengis yang telah membutakan nurani  orang di negeri ini. Tujuan mereka hanya satu,yakni  mencari simpati dan partisipasi tanpa mempedulikan rasa empati pada problematika sosial di negeri ini. Bagi mereka tahta adalah segalanya dan kesengsaraan rakyat adalah side effect utama. 
            Kepedulian sosial yang optimal haruslah dimulai sejak dini, mulai dari hal yang mikro hingga sesuatu yang makro. Peka secara sosial senantiasa hidup berdampingan dengan peka secara finansial. Kebanyakan orang sering mengalami gejolak finansial di dalam hatinya ketika memberikan pertolongan kepada sesama. Di dalam batinnya selalu berkecamuk pertanyaan ikhlas atau tidak, sampai hitungan detail terhadap sesuatu yang telah diberikan. Musuh maya berupa goncangan hati inilah yang selalu menyerang dan menguji keteguhan hati kita. Godaan dan hiasan dunia nan mempesona tanpa kenal lelah berusaha melawan ketulusan hati kita. Terkadang ujian hati datang silih berganti tiada henti. Angin kenikmatan begitu sulit untuk kita lawan. Memang benar kata pepatah “monyet jatuh dari pohon bukan karena angin kencang tetapi angin sepoi nan tenang”. Hal ini mengisyaratkan bahwa ujian kesenangan lebih sulit ditaklukkan daripada ujian kesusahan. Buktinya, orang yang tidak memiliki harta yang berlebih malah mempunyai jiwa sosial yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang bergelimang harta.
            Social awareness  terhadap lingkungan sekitar haruslah dimulai sekarang atau tidak untuk selamanya. It’s now or never. Tomorrow will be too late (Elvis Presley). Ingatlah kawan, fitrah kita adalah makhluk sosial yang memiliki intuisi untuk berkelompok dan pastinya memerlukan bantuan orang lain. Kehidupan ibarat sebuah roda, kadang di atas, kadang di bawah. It’s okay, jika sekarang kita adalah orang kaya yang seolah tak perlu bantuan orang lain. Tetapi, coba kita pikirkan ketika berada di posisi bawah, pasti kita akan merengek dan baru menyadari pentingnya sesuatu yang bernama kepekaan sosial. Bayangkan kita di posisi orang-orang yang membutuhkan belas kasihan dari saudaranya. Bagaimana juga rasanya menjadi pekerja keras dengan ganjaran upah yang tidak sesuai dengan banyaknya keringat yang telah dikeluarkan hanya demi menjaga kepulan asap dapur. Lihatlah ke bawah agar kalian bisa bersyukur karena Allah SWT telah menjanjikan tambahan rezeki sebagai efek rasa syukur kita. Perjuangan tidak harus dengan berperang tetapi semangat berperanglah yang diperlukan untuk perjuangan mengabdikan diri dalam masyarakat. Hati tulus, hidup mulus, negarapun akan menjadi bagus. Di kala kita membantu tancapkanlah prinsip, kita senang, mereka tenang, dan negara akan gemilang. Perjuangan bukan berarti harus mati tetapi perjuangan sejati dilandasi rasa kepedulian sosial yang tinggi, bergelora, dan berapi-api. Jadikan pengabdian berazaskan kepekaan sosial sebagai muara juangmu. Jadilah umat terbaik dengan kemannfaatan bagi sesama yang besar. Tetap semangat dan jaga ketulusan hati. Hidup senang tak harus punya uang melainkan hidup senang, hatipun harus tenang. Do the best, for the best, and be the best.

Nama                                       : M. Nizam Mustaqim

Departemen / Fakultas  : TIN / FATETA

We have been providing the best information about HATI, ITULAH JAWABANNYA For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Desain Kemasan

ESAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Penantian Berharga Pasca Kampus #KesempatanKedua