Dilema PSSI, Derita Merah Putih
Welcome friends Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for Dilema PSSI, Derita Merah Putih | Dilema PSSI, Derita Merah Putih I believe | Dilema PSSI, Derita Merah Putih can give you inspiration and more others benefit
We have been providing the best information about Dilema PSSI, Derita Merah Putih For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
my favorite writing for Dilema PSSI, Derita Merah Putih | Dilema PSSI, Derita Merah Putih I believe | Dilema PSSI, Derita Merah Putih can give you inspiration and more others benefit
Perkembangan sepak bola nasional
beberapa kurun waktu terakhir menunjukkan grafik yang menurun. Mimpi tampil di
piala dunia seakan hanya isapan jempol belaka. Wong, juara Asia Tenggara saja belum mampu. Banyak sekali analisi
kegagalan Timnas kita terutama di pentas piala AFF 2012. Salah satunya adalah
dualisme PSSI-KPSI.
Perseteruan KPSI dan PSSI telah
menjadi suatu hal dilematis yang membuat
prestasi timnas merosot tajam hingga peringkat 171 FIFA. Ketika negara lain
berusaha membangun sepak bolanya, negara kita malah sibuk dengan pertikaian
politisinya termasuk di dunia sepak bola. Asas musyawarah untuk menyelesaikan
dualisme ini pun seakan tidak bermakna karena setiap pihak masih mementingkan
ego elitenya. Dilema PSSI telah menjadi derita bangsa, derita merah putih dan
derita semua rakyat Indonesia yang selalu pupus harapannya untuk melihat timnas
merengkuh juara.
Benang kusut yang tiada ujung ini
akan berhenti bila telah muncul kesadaran dari masing-masing pihak. Kesadaran
untuk memajukan sepak bola dan kesadaran untuk menjaga martabat bangsa
Indonesia. Seperti kita saksikan bersama, pada saat piala AFF 2010, timnas
kalah telak tiga gol tanpa balas dari Malaysia. Dan pada AFF 2012 ini bukanlah
pembuktian yang terjadi malah kekalahan yang menyakitkan. Kekalahan 2-0 dan
hinaan suporter Malaysia terhadap negara tercinta, Indonesia seolah menjadi
tamparan keras bagi negara merah putih. Lawan Laos-pun timnas hanya bisa
menahan imbang 2-2 dengan susah payah. Naturalisasi pemain yang diharapkan
mampu mendongkrak prestasi Timnas pun seakan tak terbukti. Bahkan, bisa
dibilang talenta-talenta lokal seperti
Andik Vermansah lebih baik dan berkualitas. Seharusnya PSSI lebih menggencarkan
pembinaan bibit-bibit muda untuk mempersiapkan mereka di pentas nasional maupun
internasional. Investasi awal memang
besar tetapi kejayaan gemilang akan menjadi buah manisnya.
Polemik persepakbolaan pun berlanjut
dengan kabar meninggalnya pemain Persis Solo asal Paraguay, Diego Mendeita.
Yang membuat miris adalah kisah tertunggaknya gaji pemain ini hingga tidak
sanggup membayar biaya perawatan rumah sakit. Bahkan, Pasoepati rela
mengumpulkan koin demi Diego. Bukan itu saja, selama gaji Diego tertunggak,
istrinyalah yang membiayai hidupnya di Indonesia. inilah gambaran betapa carut
marutnya persepakbolaan Indonesia sehingga kesejahteraan pemain pun terabaikan.
Mungkin ini pelajaran bagi Indonesia. selamat jalan Diego, maafkan persepak
bolaan Indonesia. Semoga ini akan menjadi pelecut kebangkitan persepakbolaan
Indonesia agar menjadi lebih baik dan bermartabat.
Mohammad
Nizam Mustaqim
Mahasiswa
Teknologi Industri Pertanian (TIN)
Institut
Pertanian Bogor
We have been providing the best information about Dilema PSSI, Derita Merah Putih For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
Comments
Post a Comment