Panganku di Tangan ABG
Welcome friends Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for Panganku di Tangan ABG | Panganku di Tangan ABG I believe | Panganku di Tangan ABG can give you inspiration and more others benefit
We have been providing the best information about Panganku di Tangan ABG For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
my favorite writing for Panganku di Tangan ABG | Panganku di Tangan ABG I believe | Panganku di Tangan ABG can give you inspiration and more others benefit
“Orang
– orang Indonesia dalam waktu dekat akan menderita bencana kelaparan, jika
masalah pangan rakyat tidak segera diselesaikan sedangkan masalah ketersediaan
stok pangan adalah masalah hidup atau
mati”. Begitulah bunyi sepenggal
pidato Presiden Ir. Soekarno saat peresmian kampus Institut Pertanian Bogor.
Ungkapan ini bukanlah hanya isapan jempol semata namun
ini menjadi suatu realita sosial bangsa di dunia termasuk Indonesia yang
sekarang mulai dihadapkan pada masalah global mengenai isu ketahanan pangan (food security). Jumlah penduduk dunia
semakin meningkat bahkan telah mencapai tujuh milyar jiwa. Di sisi lain, dukungan
pangan dari pertanian sangat kurang dan belum bisa dikatakan cukup meskipun
jumlah produksinya meningkat.
Persoalan pangan seolah semakin
menghantui dan memukul telak kita. Barang impor semakin merajalela sehingga
dengan leluasanya memutus rantai harapan hidup petani lokal Indonesia. Semakin
rakyat kita dijejali produk nonlokal maka semakin bertambahlah penderitaan dan
tetes air mata pahlawan pertanian Indonesia yang selalu dinafikan, yang kita
sebut sebagai PETANI. Bencana alam akibat perubahan iklim global silih berganti
menerpa negeri. Berdasarkan data kejadian bencana yang dicatat dalam
International Disaster Database (2007), sepuluh kejadian bencana terbesar di
bumi Indonesia dari tahun 1907-2007 terjadi setelah tahun 1990-an. Belum lagi
ditambah luas lahan pertanian yang semakin berkurang, pertanian yang masih
konvensional, dan problematika lainnya yang tiada putusnya. Jika kita
terus membiarkan persoalan klasik
seperti ini mana mungkin kebutuhan ratusan juta penduduk Indonesia akan
terpenuhi. Banyak solusi yang telah ditawarkan misalnya ide mengenai
diversifikasi pangan. Ini bukan hanya sekedar gagasan tetapi kewajiban dan
tuntutan pada bangsa kita jika tidak ingin terus dijajah oleh urusan pangan. Diversifikasi
pangan belum bisa sepenuhnya diterapkan masyarakat kita karena anggapan bila
belum makan nasi, belum dikatakan makan. Mindset
seperti inilah yang harus dirubah dari bangsa Indonesia agar sumber daya
alam kita bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Sekarang ini rakyat Indonesia hampir semuanya telah beralih kepada
beras sebagai konsumsi pokoknya. Budaya lokal seolah semakin tergerus oleh arus
diversifikasi yang salah karena telah terjadi generalisasi pangan ke komoditi
beras. Orang Madura telah melupakan nasi jagungnya, orang Papua banyak yang
sudah tidak mengonsumsi sagu lagi, dan masih banyak
kesalahan pemahaman konsep food diversification.
Semakin hari, masalah pertanian
menjadi semakin kompleks sehingga dibutuhkan teknologi-teknologi yang bertujuan
untuk menjadikan pertanian sebagai
industri besar (agroindustri) yang bisa
mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dunia, khususnya Indonesia. Jika
teknologi pertanian terpadu diterapkan, isu pangan global bisa kita hadapi
dengan cara yang cerdas, kerja keras, dan jiwa yang ikhlas.
Keberhasilan pembangunan pertanian
Indonesia bukan dinilai dari surplus pangan yang dihasilkan melainkan dilihat
dari rasa bangga menjadi petani yang senantiasa berpartisipasi dalam membangun
negeri. Perasaan bangga akan muncul bila
mereka sejahtera di bumi tercinta, INDONESIA. Kesejahteraan petani menjadi
indikator kesuksesan pembangunan nasional karena mayoritas penduduk kita
mengadu nasib di dunia pertanian. Teknologi masih belum tepat bila dianggap
sebagai unsur yang dominan dalam keberhasilan pertanian karena masih ada
komponen penggerak lain yang sifatnya sangat vital yang disebut komponen Triple Helix. Organ vital pembangunan
ini adalah Academics, Bussiness,
Government atau disingkat ABG.
Dinamakan Helix karena ketiga unsur
ini, Trio ABG harus saling menopang dan bersatu bukan saling beradu. Mereka
memiliki tujuan yang berbeda tetapi bila digabungkan akan terciptalah formula
pembangunan yang menawan. Diawali para akademisi/peneliti yang dituntut
menghasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitas pangan di Indonesia. Ketika proses penelitian hingga tahap pemasaran
inovasi inilah dibutuhkan dukungan total pengusaha dan pemerintah. Pengusaha
memberikan sumbangsih dana penelitian ataupun marketing produk pangan sedangkan pemerintah dibebani tugas untuk
memberikan kebijakan yang pro petani dan pangan lokal Indonesia. Pemerintah juga
harus berani merubah sistem pembangunan nasional menjadi pembangunan pertanian
pertanian yang berbasis sumber daya lokal agar tercipta hubungan harmonis
antara manusia dengan alam Indonesia yang kaya raya ini. Ibarat bumi yang tidak
akan sehebat ini bila tidak ada unsur-unsur di dalamnya yang saling menyokong
dan menyelaraskan diri demi terciptanya keindahan bumi yang asri dan bernilai
tinggi.
Semua memang butuh proses dan proses
juga memerlukan semua elemen untuk bersatu demi terciptanya Indonesia yang maju
dan menjadi nomor satu dalam urusan pangan. Ayo semua masyarakat Indonesia,
buktikan bahwa negeri zamrud khatulistiwa memang memiliki permata alam yang
berharga dan bisa membuat masyarakatnya sejahtera. Hidup terjadi hanya sekali,
oleh karena itu berikan yang terbaik untuk negeri dengan mensinergiskan visi,
menyatukan hati, dan menyelaraskan langkah membangun negeri. Ayolah kawan,
jadilah aktor perubahan. Mulai dari diri kita, mulai dari yang terkecil, dan
mulai sekarang juga. It’s now or never.
Tomorrow will be too late. So, Bangun dan banggakan pertanian Indonesia
karena pangan adalah urusan HIDUP atau MATI!!!.
We have been providing the best information about Panganku di Tangan ABG For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
Comments
Post a Comment