Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola
Welcome friends Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola | Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola I believe | Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola can give you inspiration and more others benefit
We have been providing the best information about Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
my favorite writing for Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola | Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola I believe | Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola can give you inspiration and more others benefit
“Ian, cepat makan sana!!!”, kata ibunya
dengan logat Batak yang khas. “bentar atuh buk, ian masih ngerjain tugas”.
“ngerjain tugas kok pegang malah tiduran”, seloroh sang ibu yang tanpa dia
sadari telah berada di pintu kamar yang terbuka melihat Ian membaca majalah
bola kesukaannya. Begitulah keseharian keluarga ini yang selalu aja ribut
gara-gara kebandelan sang anak. Bastian yang biasa dipanggil Ian adalah anak
tunggal di keluarganya. Dia sangat menggemari sepak bola dan selalu terpilih
menjadi bagian utama tim Semar FC dari SMA Harapan Gresik. Di tim Semar FC, Ian
berposisi sebagai seorang striker. Ia dikenal memiliki bakat bola yang sangat
luar biasa. Setiap ada kompetisi, gelar pemain terbaik hampir semuanya berada
di genggamannya. Keluarganya yang tergolong miskin membuatnya bertekad untuk
menjadi pesepak bola profesional supaya bisa menghidupi keluarganya. Inilah
yang senantiasa menjadi pemicu semangat Bastian dalam bermain sepak bola.
Hari yang ditunggu pun tiba, perhelatan
final kompetisi sepak bola antar SMA se-Indonesia akan segera dimulai. Tim
Semar FC menjadi wakil dari Jawa Timur akan berhadapan dengan tim Jack FC,
perwakilan dari DKI Jakarta. Pertandingan pun dimulai dan berjalan cukup
sengit, maklumlah ini partai final yang menegangkan. Tim yang menjadi juara
akan mewakili Indonesia untuk berlaga di Spanyol. Tak terasa, pertandingan
telah memasuki penghujung babak kedua dan skor masih imbang kacamata, nol-nol.
Asisten wasit di pinggir lapangan mengangkat papan untuk memberi aba-aba bahwa
pertandingan kurang 3 menit lagi. Sekarang bola telah berada di kaki Ian,
dengan kecepatannya dia dapat melewati bek dari tim lawan. Tinggallah
berhadapan dengan kiper Jack FC. Penonton pun seketika menjadi hening karena
bila ini menjadi gol maka tim Semar akan menjuarai kompetisi ini.
Deg….deg…deg…. begitulah suasana di stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Di lapangan terlihat Ian berusaha melewati satu pemain belakang yang tersisa.
Dia mencoba melepaskan tendangan namun masih bisa ditepis kiper. Bola memantul
tepat di depan Ian. Dalam hati kecilnya berkata bila ini menjadi gol, impian
terbesarku menjadi nyata dan jika hasilnya tidak gol, sirnalah harapanku.
Dengan teriakan ALLLAHU AKBAR, Ian menendang bola sekencang-kencangnya dan GOOOLLLLL..
sorai-sorai penonton pun membahana dari segenap penjuru stadion. Bersamaan
pula, wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Tim Semar
FC pun ditahbiskan menjadi juara di ajang nasional ini. Mata Ian terlihat
berbinar-binar menahan tangis seolah tak percaya bahwa dia menang dan semakin
memupuk bunga harapannya untuk menjadi pemain bola terkenal. Semua anggota tim
dan suporter SMA Harapan Gresik melakukan selebrasi kemenangan yang meriah.
Nama Ian pun dielu-elukan sampai dia dilempar ke udara oleh teman-temannya.
Para pemain Semar FC berjalan menuju
ruang ganti. Sesampainya di sana, berdirilah seorang cewek di depan pintu.
Siapa lagi kalo bukan Ana, cewek kaya yang selama ini digosipkan dekat dengan
Ian. “Ian, selamat yaa….kamu bermain hebat banget, makin ngefans aja ni
jadinya”, celoteh Ana sambil menjabat tangan Bastian. “ehem..ehem…terima dong
an..” gemuruh canda teman-teman Ian dari belakang. Tanpa mempedulikan temannya
dia membalas ucapan selamat dari Ana, “makasih yaa,,aku gak bakal bisa cetak
gol tanpa dukungan kalian semua, khususnya dukungan cintamu”. Wajah Ana terliha
memerah tersipu malu.”jadi…….”. Ian langsung memotong, “ I LOVE YOU, ANA…aku memang menyukaimu sejak lama,,,tapi aku malu
karena aku hanyalah anak orang…”. Dengan sergap Ana menutup bibir Ian dengan
jari telunjuknya seraya berkata, “jangan katakan miskin, aku tak peduli apakah
kamu kaya atau tidak,,,,tapi aku terkesima dengan senyuman cinta tulusmu”. Hari
semakin sore dan Ian pun mengantar Ana pulang ke rumah dengan motor GL MAX
bututnya.
Setahun pun berlalu, tak terasa Ian
dan Ana lulus dari bangku SMA. Karena keterbatasan biaya, Ian tidak dapat
melanjutkan kuliah namun ia tetap punya tekad untuk menjadi pemain sepak bola
dengan mengikuti seleksi nasional salah
satu klub sepak bola junior dari Spanyol. Sedangkan Ana melanjutkan pendidikan
di kampus pertanian Jawa Barat demi cita-citanya memajukan pertanian Indonesia.
“Ian, meski jarak memisahkan kita aku harap kamu tetap mencintaiku selamanya
karena kamulah orang yang telah menghiasi lembaran hidupku”. Ian menjawab,“aku
tidak akan melupakanmu meski kita tak tahu kapan kita bisa bertemu, tapi aku
harap kamu bisa menjadi pendampingku kelak dan mengisi hari-hariku hingga ajal
menjemputku”. Air mata Ana meleleh seketika membasahi pipi indahnya. Waktu
semakin malam, sang surya bersiap kembali ke peraduan dan sudah saatnya mereka
berpisah dengan meninggalkan kenangan indah, cerita cinta di SMA yang melekat
di hati dua sejoli manusia.
We have been providing the best information about Cerpen Senyuman Cinta untuk Bola For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
Comments
Post a Comment