Oasis Budaya K3, Soko Guru Kebangkitan Indonesia

Welcome friends  Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for Oasis Budaya K3, Soko Guru Kebangkitan Indonesia | Oasis Budaya K3, Soko Guru Kebangkitan Indonesia I believe | Oasis Budaya K3, Soko Guru Kebangkitan Indonesia can give you inspiration and more others benefit


            Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan elemen penting dalam pembangunan nasional. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah perbaikan kualitas perekonomian negara Indonesia. pertumbuhan ekonomi pastinya ditunjang oleh produktivitas perusahaan ataupun Unit Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di negara ini. Selain faktor modal, sumber daya manusia juga menjadi aspek yang berperan besar terhadap keberhasilan suatu usaha. Oleh karenanya, kesehatan dan keselamatan para pekerja perlu mendapat perhatian super ekstra. Saat ini, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) telah ditetapkan sebagai program wajib bagi setiap perusahaan. Tuntutan pelaksanaan K3, bukan hanya pada lingkungan pemerintahan. Melainkan, setiap perusahaan pun diwajibkan untuk dapat mengimplementasikan kesehatan dan keselamatan kerja di dalam usaha dan bisnisnya. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan no.1 tahun 1970 mengenai keselamatan kerja yang menjelaskan bahwa  setiap aktivitas pekerjaan yang memiliki potensi bahaya dan risiko harus dan wajib untuk mengimplementasikan program-program K3 di dalamnya. Kesehatan dan Keselamatan kerja bagi perusahaan sudah seharusnya dijadikan program utama. Ini merupakan syarat mutlak bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Tidak jarang perusahaan, menjadikan program K3 sebagai momok dalam menjalankan usahanya. K3 dianggap sebagai penghambat proses produksi. K3 dianggap sebagai program penuh dengan cost atau biaya.
            Pada umumnya, dalam Sistem Manajemen K3 terdapat beberapa elemen penting. Yakni Komitmen pimpinan, Kebijakan K3, Perencanaan, Implementasi dan Operasi, Pemeriksanaan dan Tindakan Perbaikan, Audit, dan Tinjauan Manajemen pimpinan perusahaan (Jamaludin, 2011). Hal tersebut merupakan siklus sebuah sistem manajemen K3 yang ideal dalam perusahaan. Namun, sistem tersebut cenderung dilihat sebagai sebuah momok, karena ketidaktahuan atau effort yang besar dalam membentuk sebuah sistem Manajemen K3 di perusahaan. Sebenarnya K3 menjadi sebuah oase budaya yang berjalan selaras dengan kehidupan bisnis. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, oase adalah suasana yang menyenangkan di tengah-tengah kondisi lingkungan usaha yang serba rumit dan kerap kali terasa tidak menyenangkan. Dalam kontekstual pembahasan K3, kata oase dapat dihubungkan dengan kata budaya sehingga interpretasinya akan memberikan pemahaman mengenai pentingnya keselamatan di dunia kerja. Kata budaya mengandung arti sesuatu yangg sudah menjadi kebiasaan dan sukar  untuk diubah. Sedangkan Keselamatan sendiri berasal dari kata selamat yang memiliki arti secara harfiah terhindar dari bahaya dan risiko. Perlu kita ketahui, setiap kegiatan memiliki potensi munculnya bahaya dan risiko. Tanpa kecuali bentuk kegiatan tersebut. Baik di tempat kerja maupun di lingkungan rumah ataupun masyarakat. Bila tercipta sebuah oase budaya maka akan terbentuklah suatu kebiasaan yang akan mengakar kuat di masyarakat, khususnya dalam lingkungan kerja yang penuh risiko. Kembali ke permasalahan budaya keselamatan. Di Indonesia, budaya keselamatan sudah di bangun sejak dini ketika masih kecil. Namun, setelah kita tahu lantas hal tersebut hanya sebagai pengetahuan bagi diri kita saja. Ungkapan “masuk telinga kiri keluar telinga kanan” seolah tepat dan sesuai untuk menggambarkannya. Doktrin masa kecil ini pun tetap saja tidak mampu membumihanguskan pelanggaran-pelanggaran mengenai keselamatan kerja. Hal ini sudah cukup rumit untuk kita analisa karena pemahaman tentang K3 hanya sebatas pengetahuan dan belum diwujudkan secara konkret. Budaya keselamatan hanya sebagai bentuk slogan, bukan sebagai budaya yang dilakukan oleh setiap individu. Budaya K3 hanya menjadi isapan jempol, bukan sebagai realita dalam kehidupan.
            Kesuksesan pembangunan nasional tak bisa dilepaskan begitu saja dari aspek ekonomi. Kerinduan yang besar akan kejayaan bumi pertiwi ini harusnya diobati dengan langkah-langkah riil. Setiap perubahan pasti membutuhkan tindakan. Mempelajari tentang keselamatan kerja memang mudah tetapi yang sulit adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oase budaya K3 inilah yang akan menjadi pelengkap dan soko guru (pondasi) bagi kebangkitan Indonesia dari segala keterpurukan. Inti dari pelaksanaan program K3 adalah komitmen. Baik dari perusahaan maupun komitmen dari individu atau masing-masing pekerja di dalamnya. Bentuk nyata sebuah komitmen dari perusahaan adalah para pimpinan perusahaan turun langsung dalam pelaksanaan program K3 dan para pekerja yang peduli akan keselamatannya. Langkah selanjutnya, dari sebuah komitmen tersebut diturunkan menjadi sebuah kebijakan dari pimpinan perusahaan. Dalam memutuskan sebuah kebijakan atau peraturan, pimpinan perusahaan harus menyelaraskannya visi, misi, dan tujuan perusahaan. Jika perusahaan menganggap karyawan sebagai aset penting dalam usaha bisnisnya. Maka, keselamatan dan kesehatan kerja karyawan tentunya akan dijadikan sebagai tujuan utama sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi angka kepedulian akan kesehatan dan keselamatan kerja, semakin besar pula pertumbuhan produktivitas sebuah perusahaan. Ibarat sebuah negara yang maju pastinya memiliki rakyat yang sehat dan makmur. Begitu juga dengan perusahaan, bila ingin memperoleh profit besar maka keselamatan kerja para karyawannya pun harus diperhatikan. Perusahaan yang menjadi prajurit perang negara dalam medan tempur perdagangan baik nasional maupun internasional patut mengapresiasi kegigihan dn memenhi hak pekerjanya.
            Kebangkitan perekonomian Indonesia sudah selayaknya melirik urgensi dan makna kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Keselamatan pekerja terjamin perusahaan pun akan berkembang. Pekerja tenang, perusahaan senang, dan masa depan negara Indonesia akan cemerlang. Ayo kawan, marilah kita mulai membiasakan menghargai keselamatan diri dan menjadikan oase budaya K3 ini menjadi pilar utama dalam meraih kejayaan bumi pertiwi. Meski banyak orang tidak peduli dengan keselamatan diri, kita tetap berjuang dan belajar menghargai pribadi masing-masing. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki dan membudayakan keselamatan. Seperti yang dikatakan para filosof, “hal yang terjadi saat ini adalah bentuk akibat tindakan yang kita lakukan pada hari kemarin. Begitupun tindakan yang dilakukan pada hari ini, merupakan hal yang akan kita terima pada hari esok”. Kalau sekarang kita berpikir sudah terlanjur, maka esok pun akan semakin memperburuk keadaan dan jangan berharap ada perbaikan bahkan kata kejayaan. Mari bersama-sama menbudayakan hal yang positif karena sesuatu yang baik akan merefleksikan kebaikan pula. Memang kita bisa hidup tanpa budaya tetapi dengan budaya, kehidupan kita akan terasa lebih hidup dan bernilai. Terus berjuang  teman dan ACTION!!!.




We have been providing the best information about Oasis Budaya K3, Soko Guru Kebangkitan Indonesia For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Desain Kemasan

ESAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Penantian Berharga Pasca Kampus #KesempatanKedua