Laporan Kemasan Transportasi
Welcome friends Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for Laporan Kemasan Transportasi | Laporan Kemasan Transportasi I believe | Laporan Kemasan Transportasi can give you inspiration and more others benefit
We have been providing the best information about Laporan Kemasan Transportasi For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
my favorite writing for Laporan Kemasan Transportasi | Laporan Kemasan Transportasi I believe | Laporan Kemasan Transportasi can give you inspiration and more others benefit
Laporan Praktikum Hari / Tanggal : Jum’at / 14 Desember 2012
Teknologi Pengemasan, Distribusi Dosen :
Endang Warsiki
Dan Transportasi Asisten :
1. M.
Hadhitia. P (F34080088)
2. Asih
Setiautama (F34080126)
Kemasan Transportasi
Oleh :
Mohammad Nizam Mustaqim (F34110043)
DEPARTEMEN TEKNOLOGI
INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemasan
adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan
dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat
membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya
dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran.
Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli.
Kemasan merupakan salah satu bagian yang penting untuk melindungi produk.
Ketika barang akan dipindakan dari suatu tempat ke tempat yang lain diperlukan
kemasan transportasi. Kemasan transportasi yang umum digunakan saat ini adalah
kardus atau corrugated paper. Dalam
aplikasinya sebagai kemasan transportasi, kardus memiliki bentuk box dan
ukuran/dimensi yang disesuaikan dengan produk yang dikemas. Ada berbagai tipe
box seperti slotted-type boxes (regular
slotted container /RSC, overlap
slotted container /OSC, full overlap
slotted container /FOL, dan lainnya), telescope-type
boxes, dan folder-type boxes. Ukuran
box mengikuti standar internasional seperti box RSC (International Case Code/ICC No. 0201) memiliki dimensi Length :
Width : Height (L : W : H) = 2: 1 : 2.
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah membuat box sesuai dimensi
yang ditetapkan oleh International Case
Code (ICC) dan menentukan efisiensi tumpukan box dalam suatu ruang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kemasan Transportasi
Menurut
Satuhu (2004), bahan dan bentuk kemasan secara umum dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu kemasan langsung dan tidak langsung. Kemasan langsung adalah
kemasan utama yang langsung berhubungan dengan produk yang dikemas. Bahan
pengemas utama ini dapat berupa karung, plastik, kertas, dan daun. Sedangkan
kemasan tidak langsung, yaitu kemasan kedua yang tidak bersentuhan langsung
dengan produk. Jenis kemasan ini untuk melindungi bahan dari kerusakan fisik
dan mekanis terutama untuk memudahkan pengaturan dalam alat angkut atau
transportasi. Bahan pengemas jenis ini dibuat dari peti kayu, peti plastik,
peti karton, dan keranjang bambu.
Berdasarkan fungsinya pengemasan dibagi menjadi dua yaitu pengemasan
untuk pengangkutan (shipping delivery
package) atau kemasan distribusi / transportasi dan pengemasan untuk
perdagangan atau eceran (Paine dan Paine, 1983). Untuk keperluan transportasi,
fungsi pengemasan lebih diutamakan untuk pemuatan dan perlindungan. Sedangkan
pengemasan eeran (retail) lebih
mengutamakan fungsi kegunaan dan informasi produk (Peleg, 1985). Bahan kemasan yang umum untuk pengemasan produk
hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi adalah kayu, serat
goni, plastik, kertas dan karton gelombang (Limbong, 2010).
2.2
Karton Bergelombang (Corrugated Box)
Papan
karton gelombang adalah material mentah yang paling terkenal untuk kemasan
transportasi pada berbagai jenis produk seperti buah dan sayuran segar,
manufaktur, peralatan rumah tangga, dan industri. Bahan kemasan ini juga
digunakan dalam transportasi semi curah berbagai komoditi dengan jumlah yang
luas. Papan karton gelombang yang telah dibentuk sebagai kemasan sering disebut
kardus. Peti karton gelombang adalah wadah yang ideal untuk buah selama
pengangkutan (Liu dan Ma 1983). Kertas gelombang antara permukaan pada papan
karton gelombang disebut fluting atau media gelombang. Kualitas terbaik dari
fluting adalah yang terbuat dari serat kayu dengan metode pengolahan pulp
secara khusus. Terdapat tiga daya tahan yang dimiliki oleh kemasan karton,
yaitu daya tahan jebol, daya tahan susun, dan daya tahan air (basah). Ketahanan
jebol dan daya tahan susun dari kemasan karton sangat bergantung pada kualitas
bahan yang digunakan. Daya tahan terhadap air (basah) dapat dilakukan dengan
menambah lapisan lilin pada permukaan karton, baik di bagian dalam, maupun di
bagian luar sesuai kebutuhan (FPI 1983 dalam Wijandi 1989).
Karton
bergelombang atau karton beralur terdiri dari dua macam corrugated sheet, yaitu : Kertas kraft ( kraft linier) untuk
lapisan luar dan dalam dan Kertas medium untuk bagian tengah yang bergelombang.
Kertas liner adalah kertas yang digunakan sebagai penyekat dan pelapis pada
karton bergelombang. Kertas liner memiliki gramatur : 125; 150; 200 dan 300
gr/m2 ,biasanya dibuatpada mesin Fourdrinier atau Cylinder craff dengan bahan
baku pulp kraft asli, kertas kantong bekas atau kotak karton gelombang bekas
(Old Corrugated Carton/OCC). Jika bahan bakunya dari kraft asli disebut kraft liner
dan jika dicampur dengan kertas bekas disebut test liner atau board kraft (BK).
BK = board kraft adalah kertas linier dengan kualitas di bawah kraft liner
(KL), dibuat berdasarkan permintaan konsumen. Sedangkan kertas medium adalah
kertas yang digunakan sebagai lapisan bergelombang pada karton gelombang.
Kertas medium memiliki gramatur : 112; 125; 140; 150 dan 160 g/m2 , dibuat dari
pada mesin Fourdrinier ( single layer ) atau twin wire. Bahan bakunya
adalah kombinasi pulp semi kimia dengan
pulp kraft atau kotak karton gelombang bekas. Berikut adalah gambar dari kertas
linier dan medium;
kertas linier kertas
medium
Gambar 1. Karton gelombang (Syarief dkk, 1989)
Berdasarkan
jumlah muka, karton gelombang dibagi menjadi :
1) Karton gelombang muka tunggal (Single-faced board)
Papan
ini terbuat dari satu permukaan pipih dengan sebuah medium bergelombang atau
fluting. Material ini hanya digunakan untuk membuat produk kardus. Karton ini
terdiri dari 1 kertas liner dan 1 kertas medium bergelombang.
2) Karton gelombang muka ganda atau dinding tunggal (single wall)
Papan
ini terbuat dari dua permukaan dengan satu bagian yang bergelombang di
tengahnya. Hampir 90% dari semua kardus terbuat dari papan karton gelombang jenis
ini. Karton ini terdiri dari 2 kertas liner dan 1 kertas medium bergelombang.
3) Karton gelombang dinding ganda (double wall)
Terbuat
dari dua permukaan dan dua media bergelombang dengan penuh pembatas di
tengahnya sehingga terdapat lima lapisan. Tingkatan ini sering digunakan untuk
pengemasan dalam skala ekspor. Karton ini terdiri dari 3 kertas liner dan 2
kertas medium bergelombang.
4) Karton gelombang dinding triple (Tripple-wall board)
Tingkatan
ini memiliki tiga media bergelombang sehingga seluruh lapisannya berjumlah
tujuh lapisan. Hanya sebagian pabrik yang membuat jenis ini untuk aplikasi
industri yang sangat berat. Karton ini terdiri dari 4 kertas liner dan 3 kertas
medium bergelombang.
(a)
(b)
(c) (d)
Gambar . Jenis karton gelombang (a) muka tunggal (b)
muka dua (c) dinding ganda (d) dinding tiga (Peleg, 1985)
Selain empat tipe di atas masih ada satu tipe lagi
yaitu Duo arch board. Karton ini terdiri dari 1 kertas liner dan 2 kertas
medium.
Untuk
memperbaiki sifat - sifat karton bergelombang, diperlukan :
a. Ketahanan yang lebih baik terhadap gaya tekan
b. Bending stiffness yang lebih tinggi
c. Kemampuan cetak yang lebih baik
d. Ketahanan air yang lebih tinggi
Kualitas
karton bergelombang ditentukan oleh:
a. Jumlah gramatur liner
b. Ketahanan retak ( bursting strength,BS)
c. Ketahanan tekan tepi (edge crush resistance,ECT)
Ketahanan
tekan tepi (edge crush resistance, ECT) adalah daya tahan tepi karton gelombang
dalam posisi tegak lurus terhadap suatu tekanan dinyatakan dalam kN/m atau kgf
/cm. Karton gelombang biasanya dinyatakan dalam formasi K/M/K atau kraft liner/
medium/kraft liner. Lapisan tengah : medium dengan gramatur 125 g/m2. Ketahanan
Retak (bursting strength,BS) berkaitan dengan kemampuan muat kotak karton
gelombang (KKG), CMT adalah compression medium test dan ring crush test. Sifat
- sifat karton gelombang dipengaruhi oleh sifat - sifat bahan bakunya yaitu
kertas liner dan kertas medium.
Sifat
bahan dasar pembentuk karton gelombang yang penting yaitu:
a. Kertas Liner : Gramatur, BS, RCT, Perekat
b. Kertas Medium : Gramatur, Tebal, RCT, CMT
III.
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
Bahan
yang dipergunakan dalam praktikum kemasan transportasi adalah kertas karton
atau manila sedangkan peralatan yang diperlukan adalah mistar ukut atau
gunting.
3.2
Metode
3.2.1 Pembuatan Box
v Kertas karton disiapkan
v Pembuatan kotak karton dengan tipe 201 dan 320 yang
masing-masing mempunyai volume 0.015; 0.020; 0.025 m3
v Penentuan dimensi dan efisiensi karton menggunakan
monogram yang sesuai.
3.2.2 Kemasan Transportasi
v
40
box karton disiapkan dengan dimensi yang sama
v
Box
disusun menjadi beberapa variasi susunan baris, lajur, dan tumpukan
v
Penghitungan
kebutuhan luasan rata-rata per box karton (m2/box karton) untuk
masing-masing variasi susunan
v
Pembandingan
jenis tumpukan yang paling efisien
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
G
R
U
P
|
TIPE
&
UKURAN
(cm)
|
FOTO
TUMPUKAN
|
LUAS
(cm2)
|
TINGGI
(cm)
|
KETAHANAN
|
1
|
Tipe
201*
|
|
V:0.015
L=120.125
V:
0.020
L=
144.5
V:
0.025
L=
171.125
|
Vol
0.015 = 15.5
Vol
0.020 = 17
Vol
0.025 = 18.5
|
|
Tipe
320**
|
|
V:0.015
L=190.125
V:0.020
L=231.125
V:0.025
L=270.281
|
Vol
0.015 = 9.75
Vol
0.020 = 10.75
Vol
0.025 = 11.625
|
|
|
2
|
Tipe
201*
|
|
V:0.015
L=120.125
V:
0.020
L=
144.5
V:
0.025
L=
171.125
|
Vol
0.015 = 15.5
Vol
0.020 = 17
Vol
0.025 = 18.5
|
|
Tipe
320**
|
|
V:0.015
L=190.125
V:0.020
L=231.125
V:0.025
L=270.281
|
Vol
0.015 = 9.75
Vol
0.020 = 10.75
Vol
0.025 = 11.625
|
|
|
3
|
Tipe
201*
|
|
V:0.015
L=120.125
V:
0.020
L=
144.5
V:
0.025
L=
171.125
|
Vol
0.015 = 15.5
Vol
0.020 = 17
Vol
0.025 = 18.5
|
|
Tipe
320**
|
|
V:0.015
L=190.125
V:0.020
L=231.125
V:0.025
L=270.281
|
Vol
0.015 = 9.75
Vol
0.020 = 10.75
Vol
0.025 = 11.625
|
|
|
4
|
Tipe
201*
|
|
V:0.015
L=120.125
V:
0.020
L=
144.5
V:
0.025
L=
171.125
|
Vol
0.015 = 15.5
Vol
0.020 = 17
Vol
0.025 = 18.5
|
|
Tipe
320**
|
|
V:0.015
L=190.125
V:0.020
L=231.125
V:0.025
L=270.281
|
Vol
0.015 = 9.75
Vol
0.020 = 10.75
Vol
0.025 = 11.625
|
|
|
5
|
Tipe
201*
|
|
V:0.015
L=120.125
V:
0.020
L=
144.5
V:
0.025
L=
171.125
|
Vol
0.015 = 15.5
Vol
0.020 = 17
Vol
0.025 = 18.5
|
|
Tipe
320**
|
|
V:0.015
L=190.125
V:0.020
L=231.125
V:0.025
L=270.281
|
Vol
0.015 = 9.75
Vol
0.020 = 10.75
Vol
0.025 = 11.625
|
|
|
40 BOX
TIPE 1
|
Tipe
201
P=
15.5
L=
7.75
T= 7.75
|
Tampak
depan
tampak samping
tampak Atas
|
P=
63.7 cm
L=
15.2 cm
L=PxL=968.24
|
81
|
TAHAN/
TIDAK JATUH
|
40 BOX TIPE 2
|
Tipe
210
P=
15.5
L=
7.75
T= 7.75
|
Tampak
depan
tampak samping
tampak atas
|
P=
64.1 cm
L=
15.5 cm
L=PxL=993.55
|
78.5
|
TAHAN/
TIDAK JATUH
|
NB:
* tipe 201, berturut-turut volumenya sebagai berikut:
0.015
= 15.5 x7.75x15.5
0.020
= 17X8.5X17
0.025
= 18.5X9.25X18.5
** tipe 320, berturut-turut volumenya sebagai berikut:
0.015
= 19.5X9.75X9.75
0.020
= 21.5X10.75X10.75
0.025
= 23.25X11.625X11.625
4.2 Pembahasan
Karton
bergelombang memiliki banyak tipe kemasan. Peleg (1985) menyatakan bahwa
terdapat beberapa tipe kemasan karton gelombang yang umum digunakan yaitu
Regular Selotted Container (RSC), Half
Telescopic Container (HTC), dan FULL Telescopic Container (FTC). Dari ketiga
tipe ini tipe RSC merupakan tipe yang paling banyak digunakan sebagai kemasan
distribusi / transportasi produk hortikultura karena memiliki konstruksi yang
sederhana dan lebih ekonomis. RSC biasa disebut wadah celah teratur karena
kedua tutup sama panjang dan bertemu di tengah saat ditutup. Beberapa tipe
kemasan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
A B C
Gambar. Tipe kemasan A) RSC; B)FTC; C) HTC (Peleg,
1985).
Pada praktikum kemasan
transportasi ini digunakan dua macam tipe dalam pembuatan box yang meliputi
tipe slotted 201 dan telescope 320. Perbedaan dari keduanya terletak pada
perbandingan Length – Width – Height (L : W : H). Tipe slotted 201 memiliki
perbandingan Length – Width – Height berturut-turut 2 : 1 : 2. Sedangkan tipe
telescope 320 memiliki proporsi perbandingan Length – Width – Height
berturut-turut 2 :1 : 1. Data yag
diperoleh pada percobaan pembuatan box dibagi menjadi data percobaan dengan
tipe slotted 201 dan tipe telescope 320. Masing-masing tipe diulangi tiga kali
dengan volume berturut-turut 0.15; 0.020; 0.25. Berdasarkan data luas dari
kedua tipe maka tipe 320 memiliki luas yang lebih besar dibandingkan tipe 201. Sedangkan untuk
tinggi, tipe telescope 320 memiliki ketinggian yang lebih besar nilainya
dibandingkan tipe 201. Percobaan kedua adalah penentuan efisiensi tumpukan box
dalam suatu ruang. Data percobaan tipe tumpukan I memiliki luas dan tinggi yang
lebih besar dibandingkan dengan tipe tumpukan II. Hal ini mengindikasikan
tumpukan tipe II lebih efisien karena ruang yang dibutuhkan lebih kecil
dibandingkan dengan tipe I. Kedua jenis tumpukan ini tidak menimbulkan kerusakan atau dengan kata
lain memiliki ketahanan yang baik. Namun, bila di dalamnya diberikan muatan
(beban) maka kemasan tipe II yang akan lebih efektif dan efisien karena
tumpukan kemasannya tidak terlalu tinggi. Penumpukan kemasan yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan kerusaknan
pada produk pada lapisan dasar akibat penambahan tekanan dari tumpukan
kemasan.
V. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Bahan
kemasan transportasi salah satunya adalah karton bergelombang. Karton gelombang
memiliki pembentuk berupa kertas linier dan medium. Berdasarkan jenis
kemasannya, kemasan transportasi ada yang bertipe slotted 201 dan telescope
320. Perbedaan kedua tipe ini terletak pada dimensinya. Selain itu tipe 201
lebih ekonomis dan sederhana. Pada hasil percobaan dapat disimpulkan juga bahwa
efisiensi tumpukkan dipengaruhi oleh tinggi tumpukan. Semakin tinggi tumpukan
maka resiko kerusakan barang / produk akan semakin besar juga.
5.2 Saran
.perlu
dilakukan pengembangan kemasan transportasi yang lebih kuat dan ekonomis agar
lebih efisien dan efektif baik dalam hal pemasaran maupun dari aspek
DAFTAR
PUSTAKA
Limbong,
HP. 2010. Desain dan Pembuatan Prototipe Kemasan Buah Untuk Transportasi. Hasil Penelitian
Industri. Volume 23.
Liu
MS, Ma PC. 1983. Postharvest Problems of
Vegetable and Fruits in te Tropics and Subtropics. Asian Vegetable Research and Development Center.
Satuhu
S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Bogor: Penebar Swadaya.
Wijandi
S. 1989. Studi Kemasan Komodti Buah-Buahan, Sayur-Sayuran, dan Bunga-Bungaan
Segar yang Bernilai Ekonomi Tinggi dalam Rangka Meningkatkan Ekspor Non
Migas. Laporan Penelitian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Paine
FA, Paine HY. 1983. A Hand Book of Food Packaging. London:
Leonard Hill.
Peleg
K. 1986. Produce Handling Packaging and
Distribution. Conneticut: Avi
Publishing Company, Inc Westport.
Syarief
R, Santausa S, Issyana S. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Buku dan Monograf.
Laboratorium Rekayasa Proses Pangan
Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
We have been providing the best information about Laporan Kemasan Transportasi For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim
Comments
Post a Comment