CERITAKU DI GUNUNG GEDE

Welcome friends  Mohammad Nizam Mustaqim’s Blog. In this blog you will get some informations about :
my favorite writing for CERITAKU DI GUNUNG GEDE | CERITAKU DI GUNUNG GEDE I believe | CERITAKU DI GUNUNG GEDE can give you inspiration and more others benefit


PETUALANGAN GUNUNG GEDE PERTAMAKU
           
            Malam itu pukul 19.00 aku dan kak septian sudah bersiap-siap di asrama tercinta, Asrama PPSDMS Nurul Fikri.  Lalu tugasku selanjutya  menjemput Ridho ke Asrama TPB C4, membeli baterai headlamp, beli makan malam, dan carter angkot. Jam setengah sepuluh semuanya sudah siap namun angkot yang sudah kami carter memutuskan untuk pergi karenatelah menunggu lama dari jam sembilan ( salah siapa sudah dibilang setengah sepuluh jam sembilan uda dateng, maap ya pak :D). akhirnya aku kembali ke pangkot untuk negosiasi ulang dengan sang pemiliki angkot dan akhirnya DEAL. Langsung angkot di-geber ke asrama lagi.
            Tepatnya pukul 22.30, kami satu rombongan Pendaki Gunung Gede FORCES yang terdiri dari Bang Fahmi (FORCES 3), kak Isti (FORCES 8), Kak Septian & kak Ziyah (FORCES 7), Nizam (FORCES 9), istik  (FORCES 9), fitria (FORCES 9), tresna (FORCES 9), dan anggota termuda, Ridho (FORCES 10). Sebelum berangkat kami berdo’a terlebih dahulu demi keselamatan di jalan. Di tengah  jalan ada kejanggalan yang terjadi, angkot yang kami tumpangi ternyata menuju gunung putri, Cikeas. Padahal yang kami maksud adalah gunug putri Puncak, Cianjur {kumaha iie abangna..hhe). ada miskom diantara kami dengan angkotnya sehingga uang carter angkot yang awalnya hanya 170rb menjadi 220rb rupiah. Saya sangat kasihan sebenarnya melihat angkot kami karena jalan yang ditempuh cukup terjal dan menanjak sampai-sampai kami sempat turun untuk mendorong angkot agar bisa melewati hadangan tanjakan yang tajam. Di pertigaan gunung kami carter angkot lagi karena angkot yang kami tumpangi tidak sanggup untuk menaiki jalan yang terjal. Akhirnya pukul 02.00 kami tiba di gunung Putri dan rombongan memutuskan untuk menginap di masjid. Udara dingin terasa menusuk tulangku membuat aku harus bergegas mengenakan sleeping bag.  Kami terbangun pukul 04.30 untuk menjalankan ibadah solat subuh dan kurang lebih pukul 05.00  kami berangkat menuju rute pertama, taman Surya Kencana. Namun sebelumnya saya  beserta rombongan sarapan pagi terlebih dahulu. Setelah sarapan, langsung dah tancap gas.

            Sampailah kami di pos 1 yang bernama GPO (Gede Pangrango Operation). Di situ kami sedikit terkendala perizinan karena ada salah satu teman kami yang menjadi pengganti tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Setelah melakukan bermacam jurus negosiasi, tepat pukul 07.00 kami mulai mendaki. Di tengah perjalanan kami melihat sungai dan alam hutan nan indah. Meski napas harus tersengal-sengal ketika keadaan mulai lembab. Semangatku untuk mencapai puncak terus berkobar dan menghangatkan suasana yang dingin. Setelah melewati beragam rintangan saya sampai di taman Surya Kencana pukul 12.05 WIB. Sedangkan teman kami yang di belakang sampai pukul 14.30 WIB. Pendakian selama 5 jam terasa tidak sia-sia dengan keindahan panorama alam taman Surya Kencana dengan indahnya tanaman Edelwiss yang ditutupi selimut kabut yang lumayan tebal. Sungguh menakjubkan ciptaan-Mu ini ya Allah. Kami langsung bersih-bersih, sholat, mendirikan tenda, dan lainnya. Yang membuat saya heran adalah ternyata ada pedagang nasi uduk, kopi, dan semacamnya di ketinggian 2500 mdpl. Mereka rela mendaki gunung demi mengais rezeki. Ternyata saya harus belajar tentang semangat  hidup dari bapak-bapak penjual ini. Pukul 19.00 kami tidur pulas dengan beragam atribut mulai dari sleeping bag, penutup kepala, sarung tangan, dan kaos kaki. Pukul 02.00 kak septian membangunkan kami. Tepat pukul 03.00 kami mulai pendakian ke puncak gunung Gede dengan estimasi waktu pendakian 1 jam. Pukul 04.00 lewat dikit kami sampai di atas puncak gunung Gede. Ini waktu yang sangat tepat dan ini bisa jadi tips bagi para pendaki untuk mendaki puncak sekitaran pukul 2 pagi (Suhandono, 2012). Luar biasa sekali melihat gemerlapnya lampu dari atas dengan kerlap-kerlipnya bintang seolah menambah keserasian keindahan panorama alam ini. Di atas , kami solat subuh, memasak mie sambil menunggu sunrise. Setelah matahari mulai terbit kami berfoto-foto  sekaligus menikmati keindahan awan kabut yang tebal dan kawah yang indah. Setelah puas, pukul 07.00 kami turun kembali ke tenda di taman Surya Kencana. Waktu turun dari puncak ternyata lebih cepat, pukul 07.40 kami sampai di tenda. Beberapa teman ada yang bersih-bersih dan sebagian lagi ada yang sibuk cari semak-semak untuk memenuhi jam biologisnya J.  Pukul 08.15 kami mulai melakukan pendakian turun. Jalan yang licin, bebatuan yang tajam tak menyurutkan asa kami untuk melewati ekspedisi kali ini. Bahkan, di tengah perjalanan, hujan pun ikut mengguyur pepohonan di hutan sehingga kami harus ekstra hati-hati dan waspada karena cedera mengintai dimana saja. Dengan segenap tenaga dan perjuangan pukul 13.30 kami sampai di tempat awal, masjid. Kami bersih-bersih, makan, dan akhirnya pukul 15.00 kami pulang menuju kampus IPB tercinta dengan ribuan kenangan indah di Gunung Gede. Terima kasih ya Allah, Engkau telah  mengajariku makna kehidupan yang sebenarnya dengan  beragam suka duka dan pahit manisnya kehidupan. Sekarang tidak ada kata lagi untuk malas dan tidak ada alasan lagi untuk mensyukuri nikmatmu ya Allah…… sampai  jumpa di petualanganku selanjutnya #SangPejuangPeradaban.






We have been providing the best information about CERITAKU DI GUNUNG GEDE For you. If you liked this information, please tell your friends on Facebook, Twitter, Pinterest, Google plus or Email using social buttons below. Happy Reading ^_^. Mohammad Nizam Mustaqim

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Analisis Desain Kemasan

ESAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Penantian Berharga Pasca Kampus #KesempatanKedua